Saat ini sudah mulai ada terobosan baru Pemanfaatan minyak sawit dalam pembuatan grease adalah sebagai bahan pengganti pada komponen base oil dan bahan pengental. Jenis minyak sawit yang digunakan adalah crude palm oil (CPO) dan palm fatty acid distiilate (PFAD).
PFAD merupakan hasil samping dari proses pemurnian minyak sawit mentah. Sampai saat ini pemanfaatan PFAD masih sangat terbatas, yaitu hanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun berkualitas rendah. Karakteristik dari PFAD dipengaruhi oleh tiga parameter dasar yaitu titik didih dari asam lemak, panas spesifik dari asam lemak dan panas laten penguapan asam lemak. Keunggulan minyak sawit sebagai bahan pelumas antara lain adalah :
- Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap oksidasi karena mengandung bahan antioksidan alami yang dikenal sebagai tocopherol atau vitamin E.
- Lapisan film yang dibentuknya sangat alot (sulit diputus) sehingga sanggup mencegah gesekan langsung antara logam dengan laogam.
- Lembaran-lembaran baja yang telah digiling dapat dengan mudah dibersihkan karena asam lemak bebas minyak kelapa sawit mudah disabunkan dengan penambahan bahan alkali.
- Secara kimiawi bersifat biodegradable, yaitu residu yang dihasilkan dapat diuraikan oleh mikroorganisme pengurai sehingga tidak menjadi polutan terhadap lingkungan.
- Secara medis tidak mengganggu kesehatan manusia sebagai konsumen akhir.
- Dapat tersedia dalam jumlah mencukupi sesuai dengan tingkat kebutuhan. CPO tersedia dalam jumlah yang melimpah di Indonesia. Jumlah CPO ini akan semakin meningkat mengingat semakin banyaknya perkebunan kelapa sawit serta industri CPO yang terus berkembang.
- Harga minyak sawit yang relatif rendah dan dalam batas ambang daya beli masyarakat secara umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar