Senin, 16 Maret 2015

Sistem Kerja Engine

Gambar
Sob kalian ingin megetahui bagai mana cara kerja suatu engine/mesin, bacalah artikel sistem pengapian di bawah ini.

Motor pembakaran didalam ( internal combustion engine ) akan menghasilan tenaga dengan cara membakar cmpuran bahan bakar dan udara di dalam silinder . Pada motor bahan bakar bensin, Loncatan bunga api pada busi sangat diperlukan agar bisa menyalakan campuran bahan bakar dan udara yang telah dikompresikan oleh tork di dalam silinder. Sedangkan pada motor diesel/solar, udara dikompresikan dengan tekanan yang tinggi menjadi sangat panas, dan bila bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder, akan terbakar secara bersamaan.
Karena pada motor bensin proses pembakaran di mulai oleh loncatan api tegangan tinggi yang dihasilkan oleh busi, beberapa metode yang harus diperlukan untuk menghasilkan arus tegangan tinggi yang diperlukan. 

Sistem pengapian pada auto mobil berfungsi unuk menaikkan tegangan baterai dari 12V menjadi 10.000V atau lebih dengan menggunakan ignition coil, dan kemudian teganagn tinggi tersebut di bagian ke masing-masing busi melalui distributor dan kabel distributor. Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang sudah di dikompresikan didalam silinder harus dibakar untuk menghasilkan tenaga sistem pengapian untuk membakar campuran udara dan bensin didalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Sistem pengapian yang digunakan adalah pengapian listrik, dimana untuk mengahsilkan percikan api digunakan tenaga listrik sebagai pemercik api yaitu busi. 


inilah Komponen-komponen sistim pengapian sebagai berikut

Baterai :
Berfungsi sebagai sumber tenaga listrik 

Ignition Switch :
Berfungsi ntuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik dari baterai ke koil. 

Fuse : 
Berfungsi sebagai pengaman arus listrik 

Ignition Coil / Koil Pengapian
Berfungsi untuk merubah arus listrik dari 12V yang dialirkan dari baterai menjadi tegangan tinggi ( 10.000V atau lebih ) agar mengahasilkan loncatan bunag api yang besar pada celah busi.Pada ignition coil ini, kumparan primer dan sekunder di gulung pada inti besi. Kumparan – kumparan ini akan menaikkan tegangan yang diterima dari baterai menjadi tegangan yang sanagt tinggi dengan cara induksi elektomagnet.

• Kumparan Primer .
a). Menciptakan medan magnet
b). Penampang kawatnya besar
c). Jumlah gulungan sedikit ( +/- 400 gulungan )

• Kumparan Sekunder.
1. Merubah induksi menjadi tegangan tinggi
2. Penampang kawat kecil
3. Jumlah gulungan banyak ( +/- 30.000 gulungan )

Ignition coil with resistor 
Fungsinya yaitu: 
Agar dapat mengurangi penurunan tegangan pada Secundary Coil di saat putaran mesin tinggi dan dapat menstabilkan arus yang masuk ke kumparan primer.

resistor ada dua macam tipe yaitu: 
1.External resistor
2.Internal resistor 

Resistor 
Fungsi resistor yaitu:
Agar dapat memper kecil nilai tahanan pada gulungan primer, koil tanpa rersistor, akan menyebabkan nilai tahanan gulungan primer besar, sehingga membutuhkan waktu lama agar arus yang masuk ke gulungan primer mencukupi untuk pembentukan medan magnet.

Koil yang dilengkapi dengan resistor, nilai tahanan pada gulungan primer menjadi lebih kecil akibatnya arus yang masuk ke gulungan primer dapat segera mencukupi untuk pembentukan medan magnet. 


Kontak pemutus ( platina / breaker point ) 
Berfungsi sebagai berikut:
Untuk memutuskan dan menghubungkan arus yang mengalir ke kumparan pimer, agar bisa terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder.

Kontak pemutus ( platina / breaker point ) 
Sudut pengapian :
· Sudut putar cam distributor saat kontak pemutus mulai membuka 1 sampai kontak pemutus mulai membuka pada tonjolan cam berikutnya 2 
· Sudut putar cam distributor dan saat platina mulai membuka ( B ) sampai mulai membuka pada tonjolan berikutnya ( C )

Sudut dweel ( dweel angle ) 
Sudut dwell :
Sudut cam distributor pada saat platina mulai menutup ( A ) sampai platina mulai membuka ( B ) 

a).Pengaruh sudut dwell : 
Sudut dwell besar

1 Celah platina kecil
2 Arus yang mengalir ke primer koil terlalu lama
3 Kemagnetan jenuh
4 Platina panas
b).Sudut dwell kecil
1 Celah platina lebar
2 Arus yang mengalir ke primer koil terlalu singkat
3 Kemagnetan tidak tercapai maksimum
4 Tegangan induksi kumparan sekunder kurang


Condensor 
Fungsi condenser :
Mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik pada platina, dengan cara menyerap arus induksi

Governor advancer 
Fungsi :
Untuk memajukan saat pengapian berdasarkan putaran mesin 

Distributor
Cam (nok)
Berfungsi Membuka breaker point ( platina ) pada sudut crankshaft ( poros engkol) yang tepat untuk masing-masing silinder

Breaker point
Memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignition coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan jalan ( cara ) induksi magnet listrik ( electromagnetic sistem ).

Capasitor / Condensor
Menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point pada saat membuka dengan tujuan untuk menaikkan tegangan coil sekunder.

Centrifugal Governor Advancer
Untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin.

Vacuum Advancer
Memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin.

Rotor
Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang diahasilkan oleh ignition coil ke tiap – tiap busi.

Distributor Cap
Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tingi untuk masing-masing silinder.

Busi / sprak plug 
Arus listrik tegangan tinggi dari distributor menimbulkan bunga apidengan temperature timggi diantara elektroda tenagh dan masa dari busi untuk menyalakan campuran udara bahan bakar yang telah di kompresikan. Meskipun konstruksi dari busi sederhana,tetapi busi tersebut beroperasi pada kondisi yamg sangat berat. Temperatur elektroda busi dapat mencapai kira-kira 200 derajat celcius selama langkah pembakaran, Tetapi kemudian akan turun drastis pada langakah hisa karena didinginkan olaeh campuran bahan bakar dan udara . Perubahan sanagt cepat dari panas ke dingin tersebut terjadi berulang-ulangkal pada saat dua putaran poros engkol.

Nilai panas Busi :
Suatu index ( harga ) yang menunjukkan jumlah panas yang dapat dipindahkan oleh busi

Busi panas :
Busi yang relatif sulit untuk membuang panas yang diterima
Busi dingin :
Busi yang dengan cepat sekali membuang panas 

Kondisisi busi 
Kondisi Normal :
• Isolator berwarna kuning atau coklat muda
• Puncak isolator bersih, ( berwarna coklat muda atau abu – abu )

Kondisi Terbakar :
• Electrode terbakar. Pada permukaan kaki isolator ada partikel – partikel kecil mengkilap yang menempel
• Isolator berwarna putih atau kuning 
Penyebab :
• Campuran terlalu kurus
• Knocking
• Saat pengapian terlalu awal
• Type busi terlalu panas

Berkerak karena oli :
Kaki isolator elektroda sangat kotor, warna coklat oli mesin
Penyebab :
1. Ring piston aus
2. Bush penghantar katup / katup aus
3. Ada penghisapan oli melalui sistim ventilasi karter ( blow by gass ) 

Berkerak karbon :
Kaki isolator elektroda rumah busi berkerak jelaga 
Penyebab :
1. Campuran terlalu kaya ( karburator banjir )
2. Type busi terlalu dingin

Sistem starter
Pada motor starter umumnya dipergunakan elektromagnetik, yang terjadi pada field coil yang dirangkai secara seri dengan armature. 

Karakteristik motor starter 
1. Makin besar arus yang dipergunakan motor, makin besar torsi yang dibangkitkan
2. Makin cepat berputarnya motor, makin besar gaya elektromotive yang dibangkitkan armature, tetapi semakin kecil arus yang mengalir.

Motor starter konvensional 
Terdiri dari :
a. Yoke : untuk menopang pole core.
b. Pole core : untuk menopang field dan memperkuat medan magnet.
c. Field coil : untuk membangkitkan medan magnet.

Armature 
Fungsi dari armature yaitu untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik ( gerak putar ).

Brush holder dan brush negatif 
Fungsi :
• Sebagai pemegang brush.
• Brush negatif untuk meneruskan arus dari armature koil ke massa.

Starter clutch ( overrunning clutch )
Fungsi :
• Meneruskan putaran armature ke ring gear flywheel.
• Mencegah terjadinya perpindahan putaran dari mesin ke armature 

Cara kerja starter clutch ( overrunning clutch ) 
Pada saat start : 
Jika outer race berputar lebih cepat dari inner race, maka roller akan terdorong oleh pegas ke sisi yang sempit, akibatnya inner race ikut berputar.

Setelah mesin hidup : 
Jika inner race berputar lebih cepat dari outer race ( karena terbawa oleh putaran fly wheel ), roller akan terbawa ke sisi yang lebih lebar ( melawan pegas ), akibatnya inner race tidak berhubungan dengan outer race. 

Magnetic switch 
Fungsi : Mendorong pinion gear agar dapat terhubungan dengan fly wheelatau gigi gendeng dan di sertai arus yang besar dari baterai mengalir ke motor stater. 

Itulah cara kerja dan sistem pengapian pada engine, nantikan artikel selanjutnya, terimakasi atas kunjungannya, wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...